Assalammualaikum kawan... apa kabarnya ini alumni? Atau pun kawan-kawan yang masih di kampus atau yang "betah di kampus"?
Huuuuaaaah, sudah satu bulan lebih sebelas hari menjadi alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, setelah wisuda 3 November 2012 yang lalu. Hmmm... see, biasanya setelah lulus pertanyaan umum yang tetap menjadi polemik adalah "terus kerja di mana?" iya kan? Pasti pertanyaan "Kapan nih nikahnya?" cuma hits ketika mau wisuda saja deh ^^, *kecuali kalau memang sudah ada calonnya*
Hahahaha, di postingan kali ini aku cuma pengen berbagi cerita nih jadi "pekerja". Alhamdulillah, bersyukur saat ini aku udah menikmati dunia pekerjaan yang selama ini aku suka tapi tak pernah terbayang akan cepat terwujud seperti ini. Wartawan, ya meskipun basicnya aku bukan kuliah dari Ilmu Jurnalistik tetapi dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FITK tentunya ^^
Ya memang sih, kalau FITK notabennya pasti langsung terarah ke pertanyaan "kenapa ga jadi guru?" bukannya pengen mendurhakai fakultas, tetapi aku suka menulis, ilmu kebahasaan aku juga masih bisa berguna di dunia baru sekarang ^^
Emang sih awalnya beraaaaaat banget ngejalaninnya, gimana ga berat coba, kaget banget lah intinya. Kaget sama dunia pekerjaan, dunia jurnalistik, dunia baru, ini semuanya baru. Menjadi wartawan tidak semudah yang dibayangkan, berat, mengeluh itu sudah jadi makanan sehari-hari di minggu pertama pekerjaan ini. Tapi tapi tapi setelah mengenal teman-teman baru sesama wartawan, baru kerasa bagaimana asiknya *padahal sebelumnya niat resign*
Tapi niat itu pupus, saat pimpinan redaksi menyampaikan langsung, berita yang aku buat "bagus" *cieeee *alhamdulillah* Pernah pimred bertanya: "apa benar Silvi tidak punya basic jurnalistik?" aku cuma jawab "bener Pak, cuma saya memang suka bidangnya, saya suka menulis". Sekarang aku spesialis pemberitaan DKI I dan DKI II alias memberitakan seputar Jakarta dengan narasumber utama Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tentunya. Dan semakin menyukai pekerjaan ini, karena perusahaan kasih aku kompensasi waktu untuk jam kuliah S2 ^^
Ya, intinya memang sih dunia kuliah itu adalah dunia yang paling menyenangkan, punya teman-teman kongkow bareng, nangkring di kantin bareng, chit chat, gosip, ngeband, dan lainnya komplit lah bisa dilakuin di masa-masa kuliah. Tapi masa itu juga jangan sampai melupakan diri kita, kalau kita akan memasuki fase kehidupan baru, dunia pekerjaan.
Apa pun jurusan yang kita geluti, bekerjalah di dunia pekerjaan yang kita sukai, karena seberat apa pun kerjaannya kalau kita menyukainya pasti ada saja jalannya untuk tetap stay di kerjaan itu.
Tapiiiii, biar bagaimana pun juga, pekerjaan yang enak adalah kita yang menjadi bosnya, makanya berusahalah menjadi pembuka lapangan kerja dengan modal menjadi pekerja dulu ^^
Selamat berjuang buat kawan-kawan yang masih dan lagi berjuang menggapai gelar, Sarjana
salaaaam
about stories, vents, reports, fad, impingement of my hearts my life, whatever ~(^o^")~
Thursday, December 13, 2012
Dunia Baru Setelah Kuliah
Friday, May 18, 2012
Sekedar Cerita
Sekedar Cerita
aku coba mengais sedikit kisah di ujung lukayang mungkin saja 'kan ada pembawa berita;
bahagia...
setelah terbata membaca cerita
dalam kilas tawa dengan canda
dengan bayang dalam kaca;
berduka...
kini aku sadar, cintaku sederhana
cintaku realita, cintaku bukan dusta
hanya saja tak berupa
dan tak pernah dianggap ada...
Depok, 18 Mei 2012; 21.44 WIB
Silvia Ratna Juwita
Thursday, March 15, 2012
Ramalan?
Kemarin rasanya sesuatu sekali... Bukan karena tugas yang sejublek ataupun soal cinta tapi tadi ketemu sama peramal.
PERAMAL? Ya... tapi bukan dia dengan dandanan seperti Ki Joko Bodo atau yang semacamnya lah. Dia sebenarnya mahasiswa satu kampus juga denganku, senior beda fakultas.
Lanjut ya ceritanya.... ^_^
Awalnya aku ke kampus mau ambil berkas di bagian akademik, kebetulan temanku Anggun juga sedang di kampus bersama kekasih dan 2 teman kekasihnya. Nah, si peramal ini salah satu temannya itu. -selesai yah perkenalan si peramal-
Sebelumnya dia juga sudah pernah baca garis tangan aku waktu lagi latihan drama -kebetulan dia anggota teater yang melatih- hmmm percaya ga percaya apa yang dia 'bacakan' sesuailah dengan apa yang yah gitulah.. Nah tadi, ceritanya lagi duduk duduk di bawah pohon berlima, lagi bicara soal nama, tanggal lahir, dan hari lahir. Menurutnya Anggun ibarat mawar dan aku ibarat bumi. Bumi merupakan elemen terpenting tapi kepentingannya tidak pernah disadari oleh sekitarnya. Bumi yah tetap bumi tempat pijakan, diinjak-injak, tetapi semua tak pernah sadar pentingnya arti bumi. Aku itu jarang sekali marah, hanya dipendam tapi sekalinya marah berbahaya -waaaw, berbahaya bagaimana yah? :D-
Ga cuma sampai di situ aja, Ka Dimas -nama peramalnya, eeaaa- ngeramal pakai kartu remi, kali ini yang dibahas tentang mencintai... Sebelum meramal dia minta aku mengocok kartu remi berwarna biru, 1 huruf 1 kocokan sambil menyebut nama panjangku dan nama cowo yang aku suka. *jleeeb, serius ga tau siapa yg bener2 aku suka sebenernya sekarang, semuanya biasa* akhirnya aku menyebutkan 17 huruf nama panjangku dan 5 huruf nama si dia :p
Akhirnya semua dibongkar bongkar bongkar... yaa, banyak sih yang pas lah.. Tapi semua itu buat fun di aku aja sama temen-temen..
Setelah diramal akhirnya ada tahap selanjutnya, yaitu hipnotis, aw aw aw... Ogah banget dihipnotis tapi pengen ngerasain gimana sih rasanya dihipnotis, cuma males aja ntar dikerjain Ka Dimas, Anggun, Ka Akbar sama Ka Bangkit, soalnya mereka anaknya iseng2 banget.. -___-'
Tapi berhubung penasaran akhirnya lanjutlah ke tahap hipnotis, disuruh tarik napas, buang lewat mulut.. awalnya kerasa mata udah kunang-kunang tapi emang ngelihat si peramal malah bikin ketawa, sampe sekitar 10x lebih diulangin ternyata ga bisa. Yang terakhir sih ga tau yah dibilang udah berhasil dihipnotis apa ga, soalnya pas udah diblekin tidur aku masih denger apa yang anak2 omongin, pengen bangun sih tapi males, yang ada di pikiran itu "diapain sih nih kira2 hipnotis?"
Yayayaya... apapun itu kemarin aku seneng bisa ketawa-ketawa setelah ngelepas penat, pusing ga karuan di tempat PKL... Terimakasih, sering sering aja kita bercanda :p
Ramalan itu bukan satu hal yang menjadi patokan dalam kehidupan, ga usah dibawa terlalu serius, kalau itu buruk anggap saja sebuah peringatan untuk diri kita menjadi lebih baik, dan kalau baik jangan langsung terlena. Semua harus tetap moveon menjadi lebih baik ^_^
Depok, 15 Maret 2012
Ga cuma sampai di situ aja, Ka Dimas -nama peramalnya, eeaaa- ngeramal pakai kartu remi, kali ini yang dibahas tentang mencintai... Sebelum meramal dia minta aku mengocok kartu remi berwarna biru, 1 huruf 1 kocokan sambil menyebut nama panjangku dan nama cowo yang aku suka. *jleeeb, serius ga tau siapa yg bener2 aku suka sebenernya sekarang, semuanya biasa* akhirnya aku menyebutkan 17 huruf nama panjangku dan 5 huruf nama si dia :p
Akhirnya semua dibongkar bongkar bongkar... yaa, banyak sih yang pas lah.. Tapi semua itu buat fun di aku aja sama temen-temen..
Setelah diramal akhirnya ada tahap selanjutnya, yaitu hipnotis, aw aw aw... Ogah banget dihipnotis tapi pengen ngerasain gimana sih rasanya dihipnotis, cuma males aja ntar dikerjain Ka Dimas, Anggun, Ka Akbar sama Ka Bangkit, soalnya mereka anaknya iseng2 banget.. -___-'
Tapi berhubung penasaran akhirnya lanjutlah ke tahap hipnotis, disuruh tarik napas, buang lewat mulut.. awalnya kerasa mata udah kunang-kunang tapi emang ngelihat si peramal malah bikin ketawa, sampe sekitar 10x lebih diulangin ternyata ga bisa. Yang terakhir sih ga tau yah dibilang udah berhasil dihipnotis apa ga, soalnya pas udah diblekin tidur aku masih denger apa yang anak2 omongin, pengen bangun sih tapi males, yang ada di pikiran itu "diapain sih nih kira2 hipnotis?"
Yayayaya... apapun itu kemarin aku seneng bisa ketawa-ketawa setelah ngelepas penat, pusing ga karuan di tempat PKL... Terimakasih, sering sering aja kita bercanda :p
Ramalan itu bukan satu hal yang menjadi patokan dalam kehidupan, ga usah dibawa terlalu serius, kalau itu buruk anggap saja sebuah peringatan untuk diri kita menjadi lebih baik, dan kalau baik jangan langsung terlena. Semua harus tetap moveon menjadi lebih baik ^_^
Depok, 15 Maret 2012
Saturday, March 10, 2012
From Wedding to Refreshing (^_^)
woaaah... Hari ini nice banget. 10 Maret 2012 itu tandanya dosen Saya menikah di Gedung Pandansari, Cibubur. Kemarin Saya dan Anggun (teman satu kelas) mencari kado untuk pernikahan ibu Novi, memutar-mutar mall dibilangan Jakarta Timur, naik turun eskalator, dari lantai UG sampai lantai tertinggi disusuri tapi belum ada yang sreg di hati kita berdua. Macam-macam pilihan, mulai dari kaca, gelas satu set, sprei, handuk, tapi belum juga ada yang berirama. Akhirnya di lantai 3 ada satu tempat yang di mana menjual barang-barang unik, kita pun sepakat memilih jam berbentuk hati terbalik yang terbuat dari kayu dan seperti dilumuri serbuk Edelweis dan bisa dituliskan kata-kata sesuai keinginan kita jadi terkesan antik dan unik. Saya pikir cocok lah, karena bu Novi sepertinya suka barang-barang yang unik, antik seperti itu -sayang tak sempat difoto-.
Tiba harinya pastilah memilih baju-baju *woaaah Saya menggendut lagi (+___+)* ya sudahlah pakai baju yang muat dan sudah digosok, kemeja satin putih dengan rok bercak bibir bibir *tetap saja terlihat gendut*. Saat sedang dandan Anggun sampai di rumah, dia terlihat cantik menggunakan dress cokelat bercorak batik dengan kerudung pink yang membuat wajahnya menjadi cerah. Siap, beres, berangkat, tidak tahunya hujan deras. Sudah 2 kali kita datang ke acara pernikahan selalu diguyur hujan -sepertinya pertanda harus cepet-cepet kerja untuk beli mobil, hahaha-. Neduh di pom bensin dekat Kampus Gundar. Hujan tidak berhenti dan sudah hampir jam 12, acara selesai jam 1, wing wing akhirnya walau badai menghadang dan menerjang. Tiba di tempat dengan baju lepek, sendal basah, yasudahlah masuk saja toh masih tetep cantik -eeeaaa, plak plak plak- ahahaha...
Bu Novi terlihat cantik dengan baju pernikahannya -sekali lagi sayang tidak sempat berfoto dengan HP-, dekorasi gedung juga megah, indah. Happy Wedding Bu Novi, semoga selalu menjadi keluarga yang SAMARA (^^,)
Setelah bersalaman, menyantap hidangan, berfoto, dan berpamitan -tadinya mau menyumbang lagu, tapi ternyata waktu sudah selesai-, kita langsung menuju Cibubur Junction, Anggun ingin membeli buku referensi untuk skripsinya di Toko Buku Karisma. Woooaaah, rasanya sesuatu banget, kita lupa bawa sendal, pegeeeel banget pakai wedges / heels. Tapi naluri jalan-jalan kita masih keras, akhirnya setelah membeli buku, kita menuju Kampung Cina, Kota Wisata.
15 menit perjalanan, rasanya pegaaal meskipun cuma duduk di atas motor, makanya sampai di sana tujuan utama adalah mencari tukang sendal. woaah untung banyak tukang sendal, setelah memilih memilah sendal jepit warna kuning lah menjadi pengganti wedges yang membuatku tidak bisa bernapas.
Berjalan menelusuri Kampung Wisata yang terdiri dari beberapa kampung dari berbagai negara, tapi yang paling ramai memang Kampung Cina, banyak sekali yang berjualan pernak-pernik, baju ala ala Cina dengan harga yang murah-murah, buat yang suka shopping harus bisa tahan 'lapar mata' :p
Keliling keliling, foto foto belum sampai 1 jam ternyata badan sudah terasa capek. Akhirnya pulaaaang... tapi sebelum sampai rumah,menyempatkan diri dulu mampir di Kedai Surabi Bandung, buat ngemil di rumah.. hahaha *gendut gendut gendut* (-_____-)
Thursday, March 8, 2012
Cintailah Cinta
Mencintai memang sebuah pilihan, tapi perasaan bukanlah hal memilih ataupun dipilih melainkan terpilih. Cinta bukan saja ingin melihat senyuman sang kekasih mengembang meski tak bersama, terlalu naif rasanya bila keikhlasan cinta tak tergores dengan rasa ingin memiliki.
Mencintai, cintai saja dia, siapa pun dirinya karena cinta tak mengenal tata letak pribadi seseorang.Cinta memang buta, membutakan mata, telinga dan pikiran tapi tidak akan pernah bisa membutakan mata hati. Jadi jika itu cinta percayalah jika cinta itu datangnya dari hati.
Meski mencintai adalah hal yang mudah ditemui tapi cinta bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Tak selamanya cinta menjadi hal yang selalu mengecapkan rasa manis dalam sebuah perjalanan menuju satu tujuan, masih bisa timbul bintik-bintik perih berujung luka. Cinta tak selamanya menjadikan kepompong pada Kupu-Kupu bersayap megah lalu beterbangan menghisap madu-madu.
Dan berlakulah sederhana pada cinta; menjaga hati untuk tidak terluka secara tidak sederhana. Komplikasi? Ya mungkin seperti itu, tapi sejatinya masalah cinta tak pernah lepas dari perputaran waktu yang silih berganti menghadirkan cinta-cinta baru meredam luka cinta yang lama.
Janganlah menjadi penjahat cinta. Membuat luka fisik masih bisa terobati dan terkadang tak meninggalkan bekas, tapi luka hati kita tak pernah tahu kapan berakhirnya perih. Sesungguhnya luka yang amat perih adalah luka yang tak terlihat.
so... cintailah cinta ^_^
Depok, 8 Maret 2012 ~ 17:34
Subscribe to:
Posts (Atom)