Woah... tidak terasa
usia sudah memasuki tahap kritis nih. Kritis di mana teman- teman sudah banyak yang
memberikan kejutan kabar dengan memberikan undangan. Apa kejutannya kalau hanya
sekedar undangan? Kalau sekitar 20 tahun lalu dapat undangan pasti undangannya lucu-lucu;
ada gambar balon, badut, binatang, barbie
dan memasang foto si pengundang sendiri. Nah, kalau sekarang undangannya sudah beda
tema, ada yang berpita, corak batik, berbentuk buku diary, atau yang sweet lah ya, dan foto yang digunakan juga
sudah tidak sendiri lagi, pasti berdua, foto prewed lah ya. Itulah perbedaan umum undangan ulangtahun dengan pernikahan
dan perasaan ketika menerima undangan itu juga terasa beda meskipun sama-sama senang
tapi beda komposisi, ketika kita menerima undangan ulangtahun perasaan yang
dirasakan pure senang, seru karena akan
bermain bersama teman-teman, nah kalau undangan pernikahan yang diterima pasti ada
rasa haru, bahagia yang berbeda. Ya jelas berbeda juga karena pernikahan merupakan
acara yang diharapkan menjadi acara sekali seumur hidup untuk menempuh jenjang kehidupan
selanjutnya dalam binaan sepasang kekasih.
Karena itu pernikahan
yang pastinya selalu diharapkan oleh seluruh manusia hanya sekali dalam hidupnya
diberikan perhatian khusus dari si empunya acara; dari segi pakaian, makanan, tempat
berlangsungnya acara, riasan, souvenir,
dan hal lainnya yang membuat calon mempelai dan keluarga diliputi kesibukan yang
luar biasa. Namun, sebelum memikirkan hal-hal teknis yang akan berlangsung dalam
pernikahan, ada hal yang paling penting menjadi kunci berlanjutnya acara, yaitu
undangan pernikahan itu sendiri.
Sama halnya dengan
memilih gaun pengantin, memilih kartu undangan butuh waktu yang lama karena calon
pemgantin tidak hanya memikirkan seleranya saja tetapi juga memikirkan bagaimana
undangan tersebut akan menarik perhatian yang diundang. Bayangkan kalau pesta pernikahan
yang sudah disiapkan semegah mungkin tidak diimbangi dengan undangan yang tidak
cukup menarik. Itu akan menjadi "catatan cacat" bagi si pengantin juga
keluarganya.
Namun, undangan yang
sudah dipersiapkan dan ditujukan kepada orang-orang yang dituju juga cukup terasa
percuma kalau undangan tersebut tidak sampai kepada orang yang dituju, mungkin mereka
sedang berada di luar kota yang belum bisa dijangkau karena keterbatasan waktu,
atau kebetulan kita tidak dapat menemukan alamatnya, hal tersebut juga cukup menguras
pikiran si pengantin. Telepon mungkin bisa menjadi salah satu kunci pemecah
atau solusi, tapi coba bayangkan sepertinya agak kurang etis kalau mengundang via
telepon yang notabennya tidak memberikan "bekas" atau menjadi reminder tersendiri bagi yang diundang.
Seiring dengan berkembangnya
zaman yang kini didampingi dengan teknologi dan informasi canggih akan bisa cukup
membantu calon pengantin memberikan sebuah solusi baru dalam bentuk Online. Calon pengantin bisa menyebarkan
undangan kepada teman, keluarga, rekan atau siapapun yang diundang dengan media
tersebut. Hal itu pasti sangat membantu, karena dapat memastikan sendiri undangan
sampai pada orang yang dituju.
Misalnya seperti
menyebar undangan melalui fitur “invite”
di facebook yang akan menyebarkan
undangan ke semua teman, atau mungkin bisa juga dengan mengirim wall kepada yang diundang.
“Iya nih kemarin kan agak susah ketemu
sama temen-temen yaudah nyebar undangan di facebook
saja, nyebarinnya yah nge-tag foto
undangannya aja deh ke temen-temen,” ungkap Yati, yang menikah pada tanggal 26 Februari 2012 silam.
Tapi sama halnya
dengan undangan berbentuk cetak, undangan pernikahan online sudah selayaknya juga disampaikan dalam bentuk yang menarik,
tidak hanya sekedar tulisan seperti bentuk pesan singkat biasa yang kadang juga
membuat penerima undangan merasa tidak cukup “tertarik” untuk datang.
Undanganpernikahan online sepertinya akan lebih menarik jika dapat memilih sendiri
design layaknya membuat undangan cetak, bisa juga dengan menaruh beberapa foto
prewed, sketsa denah dengan jelas yang mungkin bisa terhubung dengan Maps
Location, bahkan dalam undangan online tersebut bisa diselipkan lagu, bisa saja
lagu kenangan kedua calon mempelai.
Link tersebut merupakan
salah satu contoh undangan pernikahan online yang sangat menarik perhatian dari datangya.com,
kita bisa melihat beberapa slide foto, denah acara yang jelas dari Maps Location
yang tidak hanya sekedar sketsa yang terkadang masih cukup membingungkan, sembari
diiringi lagu Nothing Gonna Change My Love For You dari George Benson, dan
undangan terasa lebih menarik. Harga yang terbandrol hanya Rp250.000,- di mana
itu termasuk harga yang sangat murah dibandingkan dengan undangan cetak yang anggap saja Rp10.000/undangan dan mengundang untuk 1000 undangan.
Jadi membayangkan butuh berapa banyak kertas yang digunakan untuk membuat 1000 undangan, pasti banyak ya. Kalau online bisa bebas mengundang berapa banyak kawan alias undangan tak terbatas. Lagipula internet untuk masa sekarang ini bukanlah hal yang asing lagi. Jadi jelas sepertinya datangya.com hadir tidak hanya memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan undangan bagi calon pengantin saja tetapi juga memberikan solusi besar dalam meminimalisir penggunaan kertas yang kian mengikis pohon-pohon dan tumbuhan yang mengandung serat.
Tidak hanya itu, undangan cetak yang terbuat dari kertas dengan sebagus-bagusnya, mungkin nantinya akan menjadi bagian benda yang teronggok di tumpukan sampah dan menjadi hal yang tidak bisa dikenang lagi wujudnya.
Silvia Ratna Juwita
Depok, 13 Februari 2013
Tidak hanya itu, undangan cetak yang terbuat dari kertas dengan sebagus-bagusnya, mungkin nantinya akan menjadi bagian benda yang teronggok di tumpukan sampah dan menjadi hal yang tidak bisa dikenang lagi wujudnya.
Silvia Ratna Juwita
Depok, 13 Februari 2013