aku mencintaimu tak karena biasanya hidupku bersamamu
cintaku tumbuh ketika pertama mataku menatap matamu
di hari pertama perjumpaan kita;
di hari pertama tangan kita berjabat;
di hari pertama aku dan kamu menjadi sepasang merpati
yang siap bermadu dalam sangkar
indahnya jejak-jejak kehidupan bersamamu
lama menikmati mimpi bersama
kupikir sangkar kita surga
ternyata takdir
yang masih tak bisa dijinakkan rencana manusia
kau terbang, selamanya
pergi mengudara ke surga abadi
kau tinggalkanku, tanpa luka
tanpa air mataku mengering mememorikanmu
dalam lembar kenangan
ragamu saja yang tak di sisiku
tapi cinta dan kesetiaanku
yang buatmu menuntunku
dalam do'amu
Silvia Ratna Juwita
Depok, 24 Juni 2011; 20:41 WIB
Puisi ini terinspirasi dari tokoh Sri Sumarah dalam kumpulan cerpen Umar Kayam yang berjudul Sri Sumarah dan Bawuk yang kini sedang kutelusuri ceritanya untuk dijadikan objek penelitian untuk tugas analisis Kajian Prosa.
No comments:
Post a Comment